My Blog Visitors

free counters
widgeo.net
widgets

Senin, 10 Oktober 2011

INILAH TERORIS YG PANTAS DI LINDUNGI BAGI BANGSA INDONESIA


Zainal Abidin, Betawi tulen. Akrab dipanggil Jay. Lahir di Jakarta, 20 Oktober 1968. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Jakarta. Lepas SMA, ia memutuskan melanjutkan pendidikan tingginya di luar kota kelahirannya. Purwokerto adalah pilihannya. Setelah empat tahun hidup terpisah dari keluarga, dengan segala suka dukanya, Ia berhasil lulus dari Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman dengan 4 gelar sekaligus yaitu lulus tercepat, lulus termuda, IP tertinggi dan terpopuler. Sebelum lulus, 1991 sempat dinobatkan menjadi Mahasiswa Teladan antar Perguruan Tinggi se-Indonesia.

Sekembalinya dari Melbourne, Australia, dimana ia memperdalam pendidikan di bidang Perdagangan Internasional sekaligus belajar ilmu kehidupan, ia memulai karirnya sebagai konsultan bisnis. Sebuah situs Islam mengakomodasinya secara Gratisan menjadi konsultan dan penjaga gawang Klinik Bisnis selama hampir 5 tahun. Seiring dengan waktu mulai jadi motivator, dan sedikit naik pangkat jadi inspirator.

Mulai 23 Mei 2005, ia diberi mandat oleh Dompet Dhuafa Republika untuk memimpin Institut Kemandirian, sebuah sekolah masa depan yang memiliki perhatian dalam pengentasan pengangguran dan pemberantasan kemiskinan. Jabatannya tidak tanggung-tanggung. REKTOR. Di Institut kemandirian, setiap siswa, bisa belajar di sekolah ini tanpa dipungut biaya, sampai bisa mandiri. Bisa bekerja dengan keterampilan yang dimiliki, bisa juga berwirausaha sendiri. Sampai saat ini, alumninya mencapai ribuan orang. Sebagian besar masih bekerja di bidang yang mereka pelajari. Sebagian lagi sudah mulai mandiri dengan berwirausaha. Mereka yang dulu mustahik, setahap demi setahap sudah berubah menjadi muzakki. Mulai Maret 2011, ia memulai era baru perkembangan Institut Kemandirian menjadi lembaga pendidikan tinggi resmi. Ia menjadi Ketua Tim Pendirian Akademi Kemandirian.

Tidak PD hanya dengan gelar sarjana peternakan, sejak 2005 ia menambahkan embel-embel PHD di belakang namanya. Bukan Philosophy Doctor hasil sekolah S3, tetapi Permanent Head Damage. Kepalanya memang sudah rusak permanen. Dan pekerjaan sehari-harinya memang merusak isi kepala orang. Belakangan, beberapa kawan sudah mulai menambahkan gelar Prov di depan namanya. Ia memang provokator. Sudah puluhan orang memutuskan resign dari pekerjaan pada saat seminarnya berlangsung.

Ia juga menjadi salah satu pemegang saham dari sebuah usaha digital printing di bilangan Kalibata. Sebagian besar keuntungan dari usaha ini digunakan untuk mengoperasikan mobil jenazah gratis, untuk wilayah DKI Jakarta. Hingga saat ini, sudah ada 10 unit mobil jenazah yang berseliweran menelusuri jalan-jalan di Jakarta, untuk mengantar jenazah ke peristirahatan terakhirnya.

Ia juga seorang penulis buku. Sudah 95 judul bukunya diterbitkan di Indonesia. 11 judul di antaranya, sudah pula diterbitkan di negeri Jiran, Malaysia. Ia menulis buku peternakan, yang sesuai dengan pendidikannya di perguruan tinggi. Ia menulis buku peterampilan, dari airbrush, mengukir telur sampai mengolah kain perca. Ia mengkompilasi sejarah para sahabat nabi. Ia juga menulis komik. Ini jenis buku yang terbanyak dibuatnya.

Baru-baru ini, ia menerbitkan sendiri buku tulisannya. Sebabnya, beberapa penerbit tidak bersedia menerbitkannya. Judulnya, Monyet Aja Bisa Cari Duit! Sarkastis? Ya. Sepertinya bangsa ini sudah kebal dari kata-kata inspirasi. Sudah kebal dari kata-kata motivasi. Mungkin kita butuh teror mental. Itu sebabnya, Ia tidak ingin jadi Motivator. Ia tanggalkan profesi jadi Inspirator. Ia mau jadi Teroris. Bukan dengan cara meletakkan bom di badannya, dan meledakkannya di suatu tempat. Ia ingin meneror mental para pengangguran, agar secepatnya mengambil keputusan untuk mandiri. Tidak menggantungkan nasib di tangan orang tua, orang lain atau bahkan pemerintah. Jika mereka masih betah menganggur, mohon maaf saja. Ia lebih hormat pada monyet dalam pertunjukan topeng monyet, yang bisa menghasilkan uang sendiri sekaligus menanggung biaya hidup tuannya.

Buku yang ke 95, bercerita soal guru terbaiknya. Seekor kambing. Banyak orang hidup seperti ‘kambing’. Mereka memilih hidup dalam wilayah yang aman, bebas gangguan binatang buas, dan hanya cukup mengembik jika butuh makanan. Padahal manusia, punya cukup banyak hal, yang bisa ia capai, lebih daripada kehidupan nyaman seekor kambing. Seperti kehidupan yang dijalaninya. Begitu prestasi tinggi sudah dicapai, kenyamanan sudah diperoleh. ia segera mencari lahan lain untuk digarap, demi mencapai kenyamanan baru yang lebih tinggi.

Mulai Juni 2009, ia memulai karir sebagai konsultan Sumber Daya Manusia di Departemen Pendidikan Nasional. Tugasnya adalah mengembangkan potensi entrepreneurship di kalangan siswa-siswi SMK. Kini hari-harinya diisi dengan berbagai perjalanan ke seluruh pelosok negeri, menemui para kepala sekolah, guru-guru SMk, para siswa-siswi SMK serta orang tuanya. Hasil kerjanya sudah mulai terlihat. SMK 1 Kebumen memiliki satu minimarket dengan nilai penjualan lebih dari 600 juta rupiah per bulan. SMK 1 Subang mencatat omset di atas 300 juta rupiah perbulan. Siswa-siswi SMK sudah tidak malu lagi berjualan.

Hari-harinya diisi dengan berbagai perjalanan, di dalam maupun di luar negeri, untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Setiap Senin pagi, jam 05.00 - 06.00, dia meneror para pendengar di seantero Indonesia lewat Radio Trijaya 104,6 FM dalam acara Mutiara Pagi the Power of Life. Sesekali mengisi acara Titian Qalbu, sebuah acara rohani di TVOne, yang ditayangkan pada jam 03.30 - 04.30 WIB.

Jay
Mental Surgeon Specialist

Bisa dihubungi di :

081 7654 4567

081 5889 3401

0812 8825 0789

oriza@pacific.net.id

jayteroris@yahoo.com

www.zainalabidin.net

www.zainalabidin.niriah.com

YM : jayteroris

twitter : jayteroris

0 komentar:

Posting Komentar

Trimakasih telah membaca
Ada baiknya kalau anda juga memberikan komentar
Trimakasih